Melalui Listening Booth “Dengarkan Bumi” dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, MIND ID berhasil menarik antusiasme 1.073 pengunjung selama pameran berlangsung.
Atas keberhasilan menghadirkan pengalaman edukasi lingkungan yang imersif serta sosialisasi program keberlanjutannya, MIND ID dianugerahi penghargaan sebagai salah satu booth terbaik yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyampaikan bahwa program sosialisasi yang dihadirkan ini merupakan bagian dari upaya MIND ID untuk memperlihatkan bahwa pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme publik dan penghargaan yang diberikan. Ke depan, kami akan terus memperkuat sosialisasi agar semakin banyak pihak yang peduli dan turut bergerak untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan,” kata Pria dalam keterangan tertulis, Rabu 25 Juni 2025.
Adapun, edukasi dan sosialisasi program salah satunya dijalankan dengan menghadirkan Listening Booth “Dengarkan Bumi” menyuguhkan audio pengalaman suara dari perut bumi, dasar laut, hingga hutan yang dilindungi.
Listening Booth ini merupakan refleksi bagi publik untuk dapat mendengarkan suara sayup dari Bumi yang membutuhkan perhatian lebih.
Pengunjung juga diajak untuk memberikan suara dan harapannya, yang nantinya dijadikan lagu personal sebagai pengingat untuk menjaga kelestarian alam.
Selanjutnya, dalam Booth ini MIND ID juga menampilkan sejumlah program keberlanjutan dari Anggota Grup, seperti pemanfaatan limbah plastik oleh PT Vale Indonesia Tbk, yang mengubah sampah domestik menjadi mulsa tanam di fasilitas nursery dan telah memberi dampak positif pada peningkatan kualitas pertumbuhan tanaman.
Perseroan pun menghadirkan reNewseum yang menunjukkan program pemanfaatan limbah tailing oleh PT Aneka Tambang Tbk dan PT Freeport Indonesia, dengan mengolah pasir sisa tambang menjadi material konstruksi untuk mendukung pengembangan infrastruktur masyarakat di wilayah sekitar tambang.
Di samping itu, ada showcasing produk UMK binaan yang juga berbasis daur ulang limbah plastik. Melalui pelatihan dan pendampingan yang konsisten, masyarakat sekitar daerah operasional tambang mampu ikut berkontribusi pada ekonomi sirkular dan menciptakan produk bernilai tambah dari limbah.
Produk yang dihasilkan homeware yang dapat digunakan masyarakat dalam waktu lama, dan bahkan menjadi salah satu souvenir yakni tatakan gelas yang dibagikan kepada para pengunjung Listening Booth "Dengarkan Bumi".
“Kami bersyukur banyak program yang telah berjalan baik, dan kami berharap dapat menggerakkan publik untuk ikut proaktif memberikan kontribusi terbaik bagi pelestarian alam ke depan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: