Berdasarkan pantauan di platform perdagangan saham Stockbit, saham emiten maskapai pelat merah itu naik ke level Rp77 per saham pada Rabu, 25 Juni 2025 pukul 16.00 WIB.
Lonjakan harga ini terjadi seiring volume perdagangan yang menembus 265,3 juta saham, jauh di atas rata-rata harian sebesar 89,14 juta. Sementara itu, kapitalisasi pasar GIAA tercatat mencapai Rp7,044 triliun.
Adapun suntikan dana disalurkan melalui PT Danantara Asset Management (Persero) dalam bentuk pinjaman pemegang saham (
shareholder loan), yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada Garuda.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menegaskan, pendanaan ini sebagai langkah awal komitmen Danantara menyiapkan total dukungan hingga 1 miliar Dolar AS atau setara Rp16,32 triliun.
"Kami bukan sekadar memberikan pendanaan namun sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional," ujar Dony.
Pada tahap awal, dana tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, termasuk anak usahanya, Citilink.
Selain itu, dana juga dialokasikan untuk memperkuat kinerja operasional dan keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan, upaya ini sebagai penanda dimulainya babak baru transformasi Garuda menuju maskapai yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.
“Dengan dukungan Danantara, Garuda Indonesia memproyeksikan penguatan kapabilitas operasional melalui optimalisasi bisnis dan kinerja sehingga dapat mengokohkan posisi sebagai maskapai kelas dunia," kata Wamildan.
BERITA TERKAIT: