Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Kekhawatiran Bahlil berujung pada ajakan kepada masyarakat untuk mendoakan agar konflik antara Iran dan Israel mereda.
"Berdoa aja karena hanya doa dan ikhtiar kita secara internal yang bisa menyelamatkan kita. Kita enggak bisa berharap pada negara lain karena hampir semua negara memikirkan nasib negara mereka, terkait dengan ini kita doakan saja agar perang ini selesailah," kata Bahlil usai hadiri Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Juni 2025.
Ajakan doa itu menurut Ketua Umum Partai Golkar tersebut sangat relevan, karena kondisi geopolitik global masih sangat dinamis. Sebab, perubahan ini yang dapat mendorong harga kembali melonjak sewaktu-waktu.
"Dinamika di Timur Tengah sampai dengan tadi saya berangkat ke sini, saya mengikuti perkembangannya dengan jaringan yang saya punya, masih apa ya, dinamis, naik turun, naik turun," tuturnya.
Apalagi, menurut Bahlil, asumsi harga minyak dalam APBN 2025 berada di kisaran 82 Dolar AS per barel.
Bila masih bergejolak, maka akan mempengaruhi harga minyak di Indonesia.
Beruntungnya, lanjut dia, dalam beberapa bulan terakhir harga minyak global masih bertahan di bawah level tersebut.
BERITA TERKAIT: