Pelemahan ini tak lepas dari eskalasi konflik Iran-Israel yang makin meluas. Terutama setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir di Iran.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai konflik tersebut berpotensi mendorong harga emas dunia ke level tertinggi sepanjang sejarah dan memberikan tekanan tambahan terhadap Rupiah.
"Akhir pekan (kemarin) saya sudah bilang, kalau AS nyerang Iran, kemungkinan besar harga emas melejit tinggi ke kisaran 3.400–3.500 dolar AS, sedangkan Rupiah akan mengalami pelemahan, kemungkinan besar 100 poin," kata Ibrahim dalam riset hariannya.
Berdasarkan data
Bloomberg hingga pukul 10.20 WIB, Rupiah bahkan tercatat menyentuh level Rp16.482 per Dolar AS, melemah 86 poin atau minus 0,52 persen.
Ibrahim memperingatkan bahwa ketidakpastian global akan terus membayangi pasar keuangan, terutama selama belum ada kepastian kapan konflik di Timur Tengah akan mereda.
"Kita belum tahu sampai kapan perang di Timur Tengah ini terjadi, karena dengan keterlibatan AS kemungkinan besar perang akan semakin dahsyat," ujarnya.
BERITA TERKAIT: