Berkat program Desa Energi Berdikari Pertamina, perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP) ini meningkat.
Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) pun tidak lepas tangan, melainkan memberi pendampingan bersama JSP dengan menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
"Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi," kata Manager Corporate Communication Pertamina NRE, Rika Gresia, Sabtu, 14 Juni 2025.
Pertamina NRE melihat Desa Rawameneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Melalui pemanfaatan PLTS, biaya produksi olahan ikan di wilayah tersebut pun menjadi lebih hemat.
Rika berharap program tersebut memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru.
JSP juga secara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.
"Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi sekarang bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga menjadi bernilai ekonomi," ujar Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawameneng, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.
Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis menambahkan, transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.
“Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan” terang John.
BERITA TERKAIT: