Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent turun 41 sen (sekitar 0,6 persen) menjadi 69,36 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen (sekitar 0,2 persen) menjadi 67,97 Dolar AS per barel.
Penurunan harga ini tidak terlalu dalam karena adanya laporan bahwa Amerika Serikat (AS) mulai menarik personel dari Timur Tengah, yang membuat harga minyak pada hari Rabu melonjak lebih dari 4 persen dan mencapai titik tertinggi sejak awal April.
Analis dari StoneX Energy, Alex Hodes, mengatakan bahwa lonjakan harga ini membuat pasar "jenuh beli" berdasarkan indikator teknis.
"Harga mungkin akan turun sementara waktu karena ada potensi koreksi," ujarnya.
Di sisi lain, ketegangan antara AS dan Iran terus meningkat. Pejabat dari kedua negara dijadwalkan akan mengadakan pertemuan ke-6 untuk membahas program nuklir Iran di Oman pada hari Minggu.
Presiden AS Donald Trump, telah beberapa kali mengancam akan menyerang Iran jika negosiasi nuklir tidak berhasil. Sementara itu, Iran bersikeras bahwa program nuklir mereka untuk tujuan damai. Iran juga memperingatkan akan menyerang pangkalan militer AS di kawasan jika diserang.
Ketegangan ini membuat pasar khawatir akan gangguan pasokan minyak. Badan maritim Inggris sudah mengingatkan bahwa situasi panas di Timur Tengah bisa memicu peningkatan aktivitas militer dan membahayakan pengiriman minyak melalui jalur laut penting di wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT: