Ini akan menjadi yang terlemah dalam 17 tahun, di luar resesi pada tahun 2009 dan 2020.
Pemangkasan proyeksi ini dengan mempertimbangkan pemberlakuan tarif Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi, serta ketidakpastian yang meningkat sebagai dampak kebijakan tersebut.
Untuk tahun 2026, pertumbuhan global diperkirakan sebesar 2,4 persen, juga di bawah 2,7 persen yang sebelumnya diharapkan.
Bank tersebut mengatakan pertumbuhan global melambat karena adanya peningkatan yang signifikan dalam hambatan perdagangan dan efek merata dari lingkungan kebijakan global yang tidak pasti.
Bank juga menambahkan bahwa jika sengketa perdagangan diselesaikan dengan perjanjian yang mengurangi tarif menjadi separuh dari tingkat mereka pada akhir Mei 2025, pertumbuhan global bisa lebih kuat sekitar 0,2 poin persentase rata-rata selama tahun 2025 dan 2026.
Dalam laporan Prospek Ekonomi Global yang dirilis Selasa 10 Juni 2025, Bank Dunia juga menurunkan perkiraannya untuk hampir 70 persen negara, termasuk AS, China dan Eropa.
Untuk AS, pertumbuhan PDB untuk tahun 2025 direvisi turun menjadi 1,4 persen dari 2,3 persen yang dilihat pada Januari.
Proyeksi untuk China tetap tidak berubah di 4,5 persen. Eurozone dan Jepang diproyeksikan tumbuh masing-masing sebesar 0,7 persen, penurunan sebesar 0,3 poin persentase dan 0,5 poin persentase, secara berturut-turut.
Pertumbuhan PDB India diperkirakan tumbuh 6,3 persen, pertumbuhan Meksiko juga direvisi turun tajam menjadi 0,2 persen dari 1,5 persen.
BERITA TERKAIT: