Inflasi harga konsumen di 20 negara yang menggunakan Euro melambat menjadi 1,9 perse pada bulan Mei. Turun dari 2,2 persen pada April. Angka ini lebih rendah dari prediksi para analis yang dihimpun oleh FactSet.
Inflasi inti, indikator kunci bagi ECB yang tidak memasukkan harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau, juga menunjukkan pelemahan yang signifikan. Inflasi inti tercatat turun menjadi 2,3 persen pada Mei dari 2,7 persen di bulan sebelumnya, melampaui ekspektasi pelaku pasar.
Dikutip dari Reuters, Rabu 4 Juni 2025, ECB diperkirakan akan mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan yang dijadwalkan Kamis pekan ini, menandai pemangkasan ketujuh secara berturut-turut.
Kebijakan ini ditempuh di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi kawasan serta tekanan eksternal akibat kebijakan dagang proteksionis dari Presiden AS Donald Trump.
Inflasi saat ini adalah yang terendah sejak September 2024, ketika inflasi zona Euro tercatat sebesar 1,7 persen.
Penurunan inflasi dipicu oleh meredanya kenaikan harga jasa, yang turun dari 4,0 persen menjadi 3,2 persen.
ECB sangat memperhatikan sektor jasa karena berkorelasi erat dengan pertumbuhan upah, dan kekhawatiran utama bank sentral adalah siklus berbahaya antara kenaikan upah dan harga yang sulit dikendalikan.
Sementara itu, harga energi kembali mencatatkan angka inflasi negatif sebesar -3,6 persen, stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, inflasi harga makanan justru mengalami kenaikan, dari 3,0 persen menjadi 3,3 persen.
BERITA TERKAIT: