Gaji ke-13 ASN Turun Juni, Menkeu Siapkan Rp49,3 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 02 Juni 2025, 19:16 WIB
Gaji ke-13 ASN Turun Juni, Menkeu Siapkan Rp49,3 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 2 Juni 2025/RMOL
rmol news logo Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memastikan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dicairkan pada Juni 2025.

Hal ini disampaikan usai rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.

Sri Mulyani mengatakan anggaran sebesar Rp49,3 triliun telah siap dicairkan untuk membayar gaji ke-13 ASN pusat, daerah, TNI, Polri, dan pensiunan.

“Gaji ke-13 juga kita cairkan bulan Juni ini. Total anggaran sekitar Rp49,3 triliun termasuk ASN pusat, daerah, TNI, Polri, dan pensiunan,” ujar Sri Mulyani di hadapan wartawan.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah mengharapkan pencairan gaji ke-13 ini, bersamaan dengan paket stimulus dan percepatan program-program pemerintah, dapat mendorong daya beli masyarakat dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan adanya pencairan gaji ke-13, paket stimulus Rp24,44 triliun, dan akselerasi program-program pemerintah, maka kita harapkan momentum pertumbuhan bisa terus terjaga,” tambahnya.

Jelang liburan sekolah, pemerintah hari ini meluncurkan lima stimulus ekonomi yang bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah risiko perlambatan akibat tekanan global.

Paket stimulus pertama yakni diskon transportasi. Dengan memasuki liburan sekolah, pemerintah memberikan diskon menyeluruh untuk seluruh moda transportasi

Dikatakan Menkeu, pemerintah akan memberikan diskon kereta api sebanyak 30 persen. Stimulus ini akan menggunakan anggaran negara sebesar Rp0,3 triliun dengan sasaran penerima manfaat mencapai 2,8 juta penumpang.

Pada moda udara, pemerintah akan menanggung PPN yang dikenakan pada tiket pesawat kelas ekonomi sebesar 6 persen. Sebanyak Rp0,43 triliun anggaran akan dikeluarkan dengan target 6 juta penumpang.

Selanjutnya untuk tiket angkutan laut, pemerintah akan memberikan diskon hingga 50 persen. Anggaran dana yang digunakan ialah Rp0,21 triliun, target 0,5 juta penumpang.

“Ini tentu diharapkan dengan kegiatan anak-anak libur sekolah, mereka bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di dalam negeri, dengan melakukan perjalanan di dalam negeri,” jelas Sri Mulyani.

Stimulus kedua yakni diskon tarif tol sebanyak 20 persen selama bulan Juni hingga Juli, dengan perkiraan pengguna mencapai 110 juta kendaraan.

“Untuk ini akan dilakukan melalui operasi non-PPN, sudah diberikan surat edaran kepada BUJT mengenai kebijakan diskon tarif tol tersebut,” tambahnya.

Ketiga, ialah tambahan bantuan Rp200 ribu per bulan selama dua bulan bagi 18,3 juta keluarga penerima Kartu Sembako, plus 10 kg beras per bulan (total 20 kg selama dua bulan). Total anggaran untuk ini mencapai Rp11,93 triliun.

“Kita selalu harus mencari keseimbangan harga beras yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani, dengan harga yang terjangkau kelompok miskin perkotaan,” tegas Sri Mulyani.

Keempat, bantuan Subsidi Upah (BSU). Sri Mulyani menyebut sebanyak 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta akan menerima BSU Rp300 ribu per bulan selama dua bulan.

Selain itu, 565 ribu guru honorer akan mendapatkan bantuan serupa. Ada juga perpanjangan diskon 50 persen iuran jaminan kehilangan kerja bagi 2,7 juta pekerja industri padat karya. Total anggaran untuk BSU mencapai Rp10,72 triliun.

Stimulus terakhir ialah diskon Iuran Jaminan Kehilangan Kerja (JKK). Untuk sektor formal, terutama pekerja dengan upah di bawah Rp3,5 juta, akan diberikan diskon iuran JKK sebesar 50 persen, dengan anggaran Rp0,2 triliun dari non-APBN.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA