Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlahnya tercatat sebanyak 7.001.268 Single Investor Identification (SID). Angka ini meningkat 619.824 dalam waktu lima bulan.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan pertumbuhan ini merupakan tanda positif dari optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia.
“Pertumbuhan ini mencerminkan optimisme positif terhadap prospek perekonomian Indonesia sehingga membuat minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal dalam negeri masih tetap tinggi, bahkan di tengah dinamika ekonomi global,” katanya dalam siaran pers, Senin 2 Juni 2025.
Pertumbuhan ini, kata Jeffrey, terjadi meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dari level 7.000 menjadi 5.967 pada April 2025, dan rebound di 7.175 pada Mei 2025.
Selain itu peningkatan jumlah investor saham ini, tambahnya, juga terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Amerika Serikat sepanjang awal 2025.
“Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tercermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025,” sambung Jeffrey.
Adapun jumlah lonjakan terjadi selama periode libur panjang Idulfitri. Dalam momen tersebut, investor saham bertambah lebih dari 38 ribu menjadi 6.744.128 SID pada 8 April 2025.
BERITA TERKAIT: