Permintaan untuk aset aman seperti emas telah terdampak karena muncul tanda-tanda bahwa Gedung Putih mungkin membuat kemajuan dalam negosiasi dengan beberapa mitra dagang.
Menurut perhitungan Bloomberg, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas mencatat arus keluar selama lima minggu berturut-turut sejak mencapai puncaknya pada level tertinggi dalam lebih dari setahun pada pertengahan April.
Saat ini, investor mempertimbangkan prospek peningkatan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Juga mempertimbangkan sejumlah risiko termasuk defisit AS yang membengkak, pembicaraan dagang yang sedang berlangsung, dan konflik yang memburuk di Timur Tengah dan Ukraina.
Emas batangan diperdagangkan mendekati 3.347 Dolar AS per ons, setelah turun 0,4 persen kemarin.
Emas telah naik lebih dari seperempat pada tahun ini meskipun harga saat ini diperdagangkan sekitar 165 Dolar AS di bawah harga tertinggi sepanjang masa yang ditetapkan bulan lalu.
Dikutip dari
CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 3.346,59 Dolar AS per ons, pada pukul 03.12 GMT.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen menjadi 3.345,70 Dolar AS per ons.
Harga perak di pasar spot stabil di angka 33,46 Dolar AS per ons. Platinum turun 0,2 persen menjadi 1.093 per ons. Harga paladium naik 0,7 persen menjadi 999,90 Dolar AS per ons.
BERITA TERKAIT: