Pernyataan Direktur Pelaksana Otoritas Moneter Singapura, Chia Der Jiun tersebut muncul setelah lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat kredit tertinggi AS, sebuah langkah menimbulkan kekhawatiran tentang status Amerika sebagai negara dengan kualitas kredit terbaik di dunia.
“Dolar tetap menjadi aset yang dominan dan aman digunakan dalam sistem keuangan global. Dolar sudah begitu melekat dalam sistem,” ujar Chia dalam Forum Ekonomi Qatar pada hari Selasa, dikutip dari
Bloomberg.
Ia juga menegaskan bahwa pasar obligasi pemerintah AS (Treasury) yang bernilai 28 triliun Dolar merupakan bagian penting dari sistem keuangan dunia, dan belum ada alternatif yang bisa menggantikannya.
Chia mengakui mungkin akan terjadi gejolak pasar dalam jangka pendek akibat respons para pelaku pasar terhadap perkembangan ini. Namun, ia tetap optimis terhadap prospek jangka panjang dari aset berbasis Dolar.
Ia menambahkan, pasar saat ini juga memperhatikan faktor-faktor seperti perlambatan ekonomi, inflasi tinggi di AS, serta arah kebijakan fiskal dan ekonomi negara tersebut.
“Investor Asia umumnya punya eksposur besar terhadap aset-aset AS, dan sebagian besar tidak dilindungi dari risiko nilai tukar. Jadi, perubahan kecil dalam sentimen pasar bisa memicu reaksi yang cukup besar,” demikian Chia.
BERITA TERKAIT: