Gelaran Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa jadi Katalisator Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 29 April 2025, 09:45 WIB
Gelaran Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa jadi Katalisator Ekonomi
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Penyelenggaraan Pertamina Mandalika Racing Series dan Scooter Prix 2025 diyakini bisa memunculkan efek domino terhadap perekonomian lokal dan nasional.

Hal itu disampaikan ekonom yang juga pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, yang menyambut baik dukungan BUMN seperti Pertamina pada dunia otomotif, termasuk penyelenggaraan Pertamina Mandalika Racing Series 3-5 Oktober dan Scooter Prix 2025 di Sentul International Karting Circuit.

Menurut Nur Hidayat, dua ajang balap bergengsi tersebut tidak hanya menggairahkan dunia otomotif dan regenerasi pembalap muda, melainkan juga dinilai memunculkan efek domino terhadap perekonomian.

"Ini bukan sekadar aksi balap yang menghibur, melainkan juga menjadi katalisator ekonomi lokal dan nasional. Event ini memadukan inovasi teknologi, pariwisata, dan investasi, yang menawarkan peluang lapangan kerja, pendapatan UMKM, serta peningkatan citra lokal dan juga Indonesia di mata dunia," kata Nur Hidayat dalam keterangannya, Selasa, 29 April 2025.

Nur Hidayat sependapat, dukungan BUMN seperti Pertamina pada kedua ajang otomotif tersebut memang sangat positif. Sebab, di tengah kondisi daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, mekanisme pendanaan memang harus dirancang cermat agar tidak membebani fiskal daerah atau pusat.

"Prinsip utama penyelenggaraan ajang seperti itu adalah meminimalkan penggunaan dana publik, menjadikan aspek B-to-B (business to business) sebagai tulang punggung pembiayaan, sehingga manfaat ekonomi bisa maksimal tanpa mengancam keberlanjutan keuangan pemerintah," terang Nur Hidayat.

Selain itu kata Nur Hidayat, kedua ajang balap itu juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Mulai dari penyewaan alat berat hingga penyediaan katering. Hal tersebut akan memiliki efek domino menciptakan permintaan tenaga kerja, mulai sopir truk, teknisi listrik, hingga tenaga kebersihan.

"Ajang balap ini sejatinya membuka lembar baru bagi perekonomian lokal dan nasional. Lewat dampak ekonomi langsung, perluasan pariwisata, penguatan industri lokal, dan akselerasi teknologi bersih, event ini memancarkan sinyal positif bagi pertumbuhan," jelasnya.

Selain perputaran uang kata Nur Hidayat, liputan media memperkuat branding sebagai semua pihak yang terlibat mulai dari lokasi venue, pihak penyelenggara, hingga sponsor. Sementara, efek jangka panjang adalah peningkatan kunjungan wisatawan pasca-event, di mana destinasi lain pun menikmati spillover attention.

"Dengan skema sponsorship dan kemitraan komersial, biaya promosi dan hospitality dapat ditanggung pihak swasta, meminimalkan beban pemerintah daerah," tutur Nur Hidayat.

Sementara dampak terhadap dunia balap, Nur Hidayat sependapat, kedua ajang tersebut bisa membangkitkan gairah para pembalap nasional untuk mengukir prestasi.

"Selain itu bisa memajukan ekosistem balap nasional dan memacu regenerasi pembalap muda," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA