Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent naik 43 sen atau sekitar 0,7 persen menjadi 66,55 Dolar AS per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 52 sen atau 0,8 persen menjadi 62,79 Dolar AS per barel.
Pelemahan Dolar AS terjadi karena investor kembali khawatir akibat tidak adanya kemajuan nyata dalam penyelesaian perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Nilai Dolar AS yang lebih rendah membuat harga minyak — yang diperdagangkan dalam Dolar — menjadi lebih murah bagi pembeli dari negara lain yang menggunakan mata uang berbeda.
Selain itu, pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan positif dalam negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyatakan kesiapannya untuk terbang ke Eropa guna membahas program nuklir negaranya. Prancis pun memberikan sinyal bahwa negara-negara Eropa bersedia berdialog, asalkan Iran menunjukkan keseriusan.
Jika pembicaraan ini berhasil, sanksi terhadap ekspor minyak Iran bisa dicabut. Hal ini penting, mengingat Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC setelah Arab Saudi dan Irak.
BERITA TERKAIT: