Kenaikan ini terjadi di tengah ketidakpastian industri otomotif menjelang penerapan tarif impor sebesar 25 persen di Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari
Kyodo News pada Selasa 1 April 2025, penjualan domestik Toyota di Jepang melonjak 28,2 persen menjadi 133.287 unit. Hal ini didorong oleh peluncuran model-model baru yang menarik perhatian konsumen.
Sementara itu, penjualan luar negeri juga mengalami pertumbuhan 2,1 persen menjadi 628.430 unit, yang menjadi rekor tertinggi untuk Februari.
Pasar China mencatat kenaikan signifikan sebesar 15 persen berkat keberhasilan strategi promosi yang diterapkan Toyota. Namun, di Amerika Utara, penjualan justru anjlok 6,5 persen akibat terbatasnya pasokan mobil hibrida yang saat ini mengalami lonjakan permintaan. Sementara di Eropa, Toyota berhasil mencatat pertumbuhan tipis sebesar 1,7 persen.
Di sektor produksi, Toyota membukukan total produksi sebanyak 779.790 unit pada Februari 2025, naik 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara produksi dalam negeri melonjak 16,2 persen menjadi 286.372 unit. Sedangkan produksi di luar Jepang hanya mengalami peningkatan sebesar 0,6 persen menjadi 493.418 unit.
China kembali menjadi pendorong utama pertumbuhan Toyota dengan kenaikan produksi mencapai 25,6 persen. Namun, kondisi berbeda terjadi di Eropa yang mengalami penurunan produksi hingga 18 persen, sementara di Amerika Utara turun 1,1 persen.
BERITA TERKAIT: