Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi keuangan perusahaan di tengah tekanan industri makanan dan minuman yang semakin besar.
Hooters akan menjual sekitar 100 restoran yang dimilikinya kepada dua kelompok pewaralaba yang saat ini telah mengoperasikan sepertiga dari total jaringan restoran tersebut.
Nantinya, kedua kelompok ini akan mengambil alih operasional Hooters di wilayah Tampa, Florida, dan Chicago.
CEO Hooters of America, Sal Melilli, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kondisi finansial perusahaan.
"Pengumuman hari ini menandai tonggak penting dalam memperkuat fondasi keuangan Hooters, sekaligus memastikan kami tetap memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan," ujarnya dalam pernyataan resmi, dikutip dari
CNN pada Selasa 1 April 2025.
Hooters mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan Texas, memungkinkan perusahaan tetap beroperasi sambil menjalani proses restrukturisasi. Perusahaan menargetkan bisa keluar dari status bangkrut dalam waktu 90 hingga 120 hari.
Akuisisi Hooters akan melibatkan beberapa pihak, termasuk Neil Kiefer, CEO grup pewaralaba Hooters Inc. yang juga merupakan salah satu pendiri asli merek tersebut.
Kiefer menilai bahwa selama bertahun-tahun, kepemilikan Hooters berada di tangan perusahaan yang kurang memahami identitas mereknya.
"Pembelian atau buyback diharapkan akan mengembalikan Hooters "ke akarnya,"kata Kiefer.
Sebelumnya, Hooters sempat diakuisisi oleh Nord Bay Capital dan TriArtisan Capital Advisors pada 2019. Kini, di tengah tantangan bisnis yang semakin berat, Hooters bukan satu-satunya jaringan restoran yang menghadapi kesulitan finansial.
BurgerFi dan Red Lobster juga telah mengajukan kebangkrutan dalam beberapa waktu terakhir, mencerminkan krisis yang melanda industri restoran di AS.
BERITA TERKAIT: