Dikutip dari
Nikkei Asia, Selasa, 1 April 2025, nilai kesepakatan ini diperkirakan mencapai 10 miliar Yenn atau sekitar Rp1,07 triliun, dan ditargetkan selesai pada bulan April. Gas alam dari proyek ini akan dijual di pasar dan juga digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik serta dipasok ke pelanggan Tokyo Gas lainnya.
Gas alam dipilih karena emisinya lebih rendah dibanding batu bara?"hanya sekitar separuhnya?"sehingga dianggap lebih ramah lingkungan. Selain itu, dukungan dari Presiden AS saat ini, Donald Trump, terhadap pengembangan gas serpih juga menjadi faktor pendorong investasi ini.
Sebelumnya, pada akhir 2023, Tokyo Gas juga telah mengakuisisi Rockcliff Energy, perusahaan pengembang gas serpih asal Texas, dengan nilai sekitar 400 miliar yen. Akuisisi baru ini berada di lokasi yang berdekatan dengan Rockcliff, sehingga bisa menghemat biaya pembangunan pipa gas.
Sebagai bagian dari restrukturisasi aset, Tokyo Gas kini mulai menjual aset-aset yang dianggap kurang efisien. Pada Februari lalu, mereka sepakat menjual saham dalam proyek gas serpih di Texas bagian selatan kepada Shizuoka Gas senilai sekitar 20 miliar yen.
Setiap tahun, Tokyo Gas menangani sekitar 10 juta ton gas alam di AS dalam bentuk gas alam cair (LNG). Kesepakatan baru dengan Chevron ini akan membantu mempertahankan volume tersebut.
Dari bisnis gas serpihnya, Tokyo Gas mencatat laba operasional rata-rata sekitar 13,5 miliar yen per tahun sejak 2020 hingga 2024. Ke depan, mereka menargetkan laba tahunan bisa meningkat hampir lima kali lipat, menjadi sekitar 70 miliar yen per tahun mulai 2025 hingga 2030. Untuk mendukung target tersebut, mereka berencana menginvestasikan hampir 300 miliar yen dalam tiga tahun ke depan hingga tahun fiskal 2028.
Tokyo Gas akan memfokuskan investasinya di wilayah Haynesville, yang membentang dari Texas hingga Louisiana, agar produksi bisa meningkat dengan biaya yang lebih efisien.
Sebagai tambahan, tahun lalu Tokyo Gas juga membeli 49 persen saham di anak perusahaan perdagangan milik ARM Energy Holdings, salah satu perusahaan pemasaran gas alam terbesar di Amerika Utara. Langkah ini memberi Tokyo Gas jalur sendiri untuk menjual gas hasil produksinya.
BERITA TERKAIT: