Pengakuan itu diraih dalam ajang Anugerah Avirama Nawasena 2024 yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) pada Rabu, 5 Februari 2025.
BRI sendiri meraih penghargaan pada kategori Organisation and Work Culture for DEI Practices. Avirama Nawasena merupakan penghargaan tahunan dari SBM ITB yang diberikan kepada individu, perusahaan, UMKM, dan organisasi nirlaba yang berkontribusi dan berkomitmen dalam mendorong inovasi serta menggerakkan masyarakat menuju ekonomi berkelanjutan di masa depan.
Direktur Kepatuhan BRI, A Solichin Lutfiyanto menegaskan, keberagaman bukan sekadar konsep, melainkan strategi utama dalam memperkuat daya saing perusahaan. BRI percaya, lingkungan kerja yang inklusif memungkinkan setiap individu untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal.
"Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus memperkuat budaya kerja yang inklusif serta menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional," ujarnya.
Dengan ragam pekerja yang dimiliki, BRI berkomitmen untuk mendorong terciptanya tempat kerja yang inklusif dan setara dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, keberagaman, dan non antidiskriminasi dalam pengembangan karier.
Komitmen ini dituangkan ke dalam ketentuan internal BRI mengenai
Respectful Workplace Policy (kebijakan berperilaku saling menghormati di tempat kerja).
Tidak hanya itu, BRI juga merilis kebijakan terkait hak asasi manusia, yang dirancang untuk memastikan BRI menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia.
BRI melakukan proses uji tuntas HAM melalui metode
self-assessment yang ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui aplikasi PRISMA.
Berdasarkan proses uji tuntas tersebut, BRI mendapatkan kategorisasi Hijau, yang menandakan kepatuhannya terhadap Standar Indikator Penilaian Risiko Bisnis dan Hak Asasi Manusia dan menegaskan komitmennya yang kuat terhadap pemenuhan hak asasi manusia.
BERITA TERKAIT: