Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, menjadi pemimpin yang cocok untuk mengelola Danantara.
"Rosan sosok yang pas memimpin Danantara,” katanya kepada
RMOL, Selasa 25 Februari 2025.
Ia mengatakan bahwa internal super holding BUMN itu perlu dibangun dengan memperkuat peran Pengawas, Komisaris, Komite Audit dan Internal Audit.
“(Danantara perlu) diisi dengan sosok-sosok profesional, berintegritas,” katanya.
Meski demikian, Wijayanto mengatakan Rosan harus melepas status menterinya untuk dapat mengelola Danantara dengan fokus dan bertanggung jawab.
“Suatu saat ia harus melepas posisi menteri, karena posisi CEO perlu konsentrasi penuh. Apalagi ia harus membuktikan bahwa ia sosok profesional, yang ditunjuk menjadi CEO bukan karena koncoisme atau timses-isme,” tegasnya.
Menurut Wijayanto BUMN merupakan "telur-telur emas" yang menjadi sandaran masa depan 287 juta rakyat Indonesia.
Pemerintah, melalui pembentukan Danantara, telah menyatukan BUMN dalam satu keranjang besar yang harus dijaga bersama.
"Jika keranjang ini jebol dan tumpah, maka jebol dan tumpah pula nasib rakyat Indonesia," pungkasnya.
Untuk diketahui Rosan sendiri akan dibantu oleh Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir sebagai badan pelaksana BPI Danantara.
Dony menjadi Chief Operating Officer BP Danantara sementara Pandu yang juga keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan akan bekerja sebagai Chief Investment Officer BP Danantara.
BERITA TERKAIT: