Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berkat AI, Pendapatan Alibaba Tembus Rp630 Triliun pada Akhir 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 21 Februari 2025, 13:45 WIB
Berkat AI, Pendapatan Alibaba Tembus Rp630 Triliun pada Akhir 2024
Alibaba/Net
rmol news logo Pendapatan Alibaba Group Holding tercatat melonjak 8 persen pada kuartal akhir IV-2024 mencapai 280,2 miliar Yuan atau sekitar Rp630 triliun.

Lonjakan pendapatan perusahaan e-commerce raksasa asal China yang melampaui ekspektasi analis ini didorong oleh pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat. 

Dalam periode ini, laba bersih Alibaba juga mengalami peningkatan, dengan melonjak menjadi 48,9 miliar Yuan (Rp110 triliun). Kinerja positif ini mendorong saham Alibaba yang diperdagangkan di New York naik lebih dari 12 persen.

CEO Alibaba, Eddie Wu, menyatakan bahwa perusahaan akan berinvestasi secara agresif dalam AI dan infrastruktur komputasi awan selama tiga tahun ke depan. Ia memastikan bahwa investasi ini akan lebih besar dibandingkan yang telah dikeluarkan dalam satu dekade terakhir.

"Hasil kuartal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam strategi 'mengutamakan pengguna, didorong oleh AI' serta percepatan pertumbuhan bisnis inti kami," ujar Wu, dikutip dari AP, Jumat 21 Februari 2025.

Alibaba saat ini fokus mengembangkan artificial general intelligence (AGI), AI yang mampu belajar sendiri dan berpotensi menyamai kecerdasan manusia. Langkah ini sejalan dengan transformasi industri yang terjadi setiap beberapa dekade.

Persaingan di sektor AI semakin ketat, terutama antara China dan Amerika Serikat. Perusahaan AI China, DeepSeek, baru-baru ini menarik perhatian setelah model AI-nya diklaim mampu menyaingi teknologi dari perusahaan-perusahaan terkemuka AS.

Sebagai bagian dari strategi AI-nya, Alibaba juga meluncurkan model AI Qwen terbaru pada Januari, yang menunjukkan kinerja kuat dalam berbagai uji coba. Pada awal Februari 2025, Alibaba juga bekerja sama dengan Apple untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam iPhone yang dipasarkan di China.

Unit bisnis cloud Alibaba mencatat pertumbuhan pendapatan 13 persen, laju tercepat dalam dua tahun terakhir, berkat penerapan teknologi AI. Sementara itu, unit perdagangan internasionalnya, termasuk AliExpress dan Lazada, mengalami lonjakan pendapatan 32 persen, didorong oleh peningkatan bisnis lintas batas.

Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah pengusaha terkemuka, termasuk Jack Ma. Langkah ini, bersama dengan kemajuan AI DeepSeek, telah meningkatkan optimisme pasar terhadap sektor teknologi China.

Hal ini turut mendorong kenaikan harga saham Alibaba lebih dari 60 persen sepanjang tahun ini. Sementara sahamnya yang terdaftar di AS naik 8,5 persen dalam perdagangan pagi menjadi 136,58 Dolar AS. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA