Dimensy.id
Apollo Solar Panel

35 Perusahaan Prancis Minat Investasi di Tiga Sektor Indonesia, Apa Saja?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 20 Februari 2025, 16:07 WIB
35 Perusahaan Prancis Minat Investasi di Tiga Sektor Indonesia, Apa Saja?
Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani/Ist
rmol news logo Sebanyak 35 perusahaan Prancis yang tergabung dalam asosiasi pengusaha MEDEF International menyampaikan minatnya dalam menjalin kerja sama di sektor infrastruktur, energi dan dekarbonisasi di Indonesia.

Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus mengatakan kerja sama itu sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan pemerintahan Prancis.

”Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya. Saya yakin kunjungan ini akan membuka peluang kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara," kata Philippe dalam pertemuan bisnis bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

Dalam kesempatan tersebut, Rosan menyampaikan para investor Prancis memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor energi terbarukan di Indonesia yang mencapai sekitar 3.700 gigawatt. Namun, baru 1 persen yang dimanfaatkan, atau sekitar 13,08 gigawatt. 

Potensi tersebut, kata Rosan tersebar di berbagai wilayah, dengan yang terbesar berasal dari energi surya, hingga potensi geothermal sebesar 23 gigawatt yang merupakan terbesar di dunia. 

"Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, hari ini hadir 35 perwakilan perusahaan Prancis, ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama," ujar Rosan dalam keterangan resmi, Kamis 20 Februari 2025.

Rosan juga menekankan pentingnya kolaborasi konkret yang berfokus pada peluang nyata. Sehingga hal ini dapat mempercepat pemanfaatan potensi-potensi investasi agar dapat segera diwujudkan.

"Saya meyakini ini adalah pertemuan yang sangat baik dan produktif. Selain memaparkan potensi Indonesia, kami juga mendapat banyak feedback yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi, baik dari sektor swasta ke pemerintah maupun antarswasta. Hal ini penting agar kita terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang ada," ujar Rosan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Fabien Penone menyampaikan komitmen pemerintah Prancis untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia. 

"Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Prancis (Emmanuel) Macron dan Presiden Prabowo Subianto beberapa kali berdiskusi soal ini. Inilah mengapa pertemuan ini sangat penting bagi perusahaan Prancis supaya mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia,” ujar Penone. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dan Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andora, Monaco dan UNESCO Mohamad Oemar.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prancis menempati peringkat empat sebagai sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa dengan nilai 1,05 miliar Dolar AS di sepanjang tahun 2020-2024. 

Adapun investasi itu fokus pada lima sektor unggulan yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri mesin dan elektronik; industri makanan; hotel dan restoran; serta perdagangan dan reparasi. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA