Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent turun 1,42 Dolar AS atau 1,8 persen menjadi 77,08 Dolar AS per barel pada perdagangan Senin 27 Januari 2025 atau Selasa WIB.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 1,49 Dolar AS atau 2,0 persen lebih rendah pada 73,17 Dolar AS.
Brent ditutup pada level terendah sejak 9 Januari dan WTI pada level terendah sejak 2 Januari.
Penurunan harga minyak ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah meningkatnya minat terhadap model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari perusahaan rintisan China, DeepSeek.
DeepSeek berhasil mengembangkan model AI canggih dengan biaya sekitar 6 juta Dolar AS, tanpa menggunakan chip Nvidia terbaik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor yang sebelumnya berinvestasi besar pada perusahaan energi AS dengan harapan AI akan meningkatkan permintaan energi untuk mendukung pusat data.
"Model DeepSeek (dilaporkan) lebih hemat energi dan modal, yang mempertanyakan proyeksi permintaan listrik yang signifikan untuk AS," kata analis di Jefferies, sebuah bank investasi, dalam sebuah laporan, yang mencatat AI mewakili sekitar 75 persen dari keseluruhan perkiraan permintaan AS hingga 2030-2035 dalam sebagian besar proyeksi.
"Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai prospek segera setelah DeepSeek, tetapi reli 20 persen (-plus) YTD (year-to-date) pada perusahaan-perusahaan listrik tampak terbuka," kata Jefferies.
Para analis mengatakan harga minyak telah tertekan dalam beberapa hari terakhir menyusul seruan Presiden AS Donald Trump minggu lalu kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk menurunkan harga minyak.
"Presiden Trump terus memberikan tekanan pada OPEC dengan meminta kelompok produsen itu menurunkan harga guna membantu mengakhiri perang Rusia di Ukraina," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, dalam sebuah laporan.
OPEC dan sekutunya termasuk Rusia dalam kelompok OPEC+ belum bereaksi terhadap seruan Trump, dengan delegasi OPEC+ menunjuk pada rencana yang ada untuk mulai meningkatkan produksi minyak mulai April.
BERITA TERKAIT: