Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dana tersebut berasal dari delapan emisi efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) yang diterbitkan oleh tujuh perusahaan.
“Hingga saat ini, telah diterbitkan 8 emisi dari 7 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp8,6 Triliun,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dikutip Senin 27 Januari 2025.
Aktivitas penerbitan surat utang ini diperkirakan terus meningkat, mengingat pipeline penerbitan saat ini masih mencatat antrean yang cukup padat. BEI mengungkapkan terdapat 18 emisi dari 14 perusahaan yang tengah menunggu untuk diterbitkan.
Berdasarkan sektor, perusahaan yang masuk dalam pipeline tersebut berasal dari berbagai industri, meliputi tiga penerbit dari sektor bahan baku, empat penerbit masing-masing dari sektor energi dan keuangan, serta masing-masing satu penerbit dari sektor konsumer nonsiklikal, konsumer siklikal, dan infrastruktur.
Pada pekan yang sama, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2025 di BEI.
Obligasi tersebut memiliki nilai pokok Rp800 miliar dengan peringkat irAA (Double A) yang diberikan oleh PT Kredit Rating Indonesia. Dalam emisi ini, PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
BERITA TERKAIT: