Mata uang Jepang ini naik lebih dari 1 persen terhadap Dolar AS selama pekan ini, membalikkan penurunan pekan lalu. Pada Jumat pagi 17 Januari 2025 waktu AS, Yen Jepang berada di 154,98 per Dolar AS.
Pantauan
RMOL, di pukul 07.30 WIB, Yen berada di 156,28 per Dolar AS.
Dikutip dari Reuters, Yen akan terus sangat dipengaruhi oleh suku bunga AS.
"Pelemahan yang kita lihat pekan ini telah mengurangi tekanan pada Dolar-Yen. BOJ tampaknya siap menaikkan suku bunga pekan depan, dan ini akan menjadi positif bagi Yen. Namun, dengan perbedaan suku bunga yang masih sangat lebar, sulit bagi Dolar-Yen untuk turun secara signifikan," ujar Brad Bechtel, kepala global FX di Jefferies.
Dolar telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang mencerminkan ekspektasi bahwa kebijakan Trump dapat meningkatkan inflasi di tengah ekonomi AS yang sudah kuat.
Di Eropa, Sterling turun 0,6 persen ke 1,2166 Dolar AS, setelah data menunjukkan penurunan tak terduga dalam penjualan ritel Inggris pada Desember.
Euro juga melemah 0,26 persen ke 1,0276 Dolar AS.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,34 persen menjadi 109,33, menjauh dari level tertinggi dalam dua tahun.
Di Asia, Yuan Tiongkok diperdagangkan di 7,3249 per Dolar AS setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada kuartal keempat, jauh melampaui ekspektasi analis.
Dolar AS tetap fokus pada potensi pengumuman tarif seiring dimulainya hari-hari pertama Trump kembali menjabat, menurut Dan Tobon, kepala strategi FX G10 di Citi.
Bitcoin mencatat kenaikan 5,26 persen ke 105.404,13 Dolar AS mencapai level tertinggi dalam empat pekan.
BERITA TERKAIT: