Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,71 persen ke 2.689,37 Dolar AS pada perdagangan Jumat 10 Januari 2025 waktu setempat. Sementara dalam sepekan harga emas itu meningkat 1,88 persen.
Kenaikan harga emas dunia ini terjadi meski Dolar dan imbal hasil AS, yang biasanya menjadi sentimen negatif bagi emas, terus meningkat.
Namun, logam mulia ini berhasil mencatatkan kenaikan untuk hari keempat berturut-turut karena investor tetap mencari aset aman.
"Terlepas dari tekanan akibat penguatan dolar dan imbal hasil obligasi, investor beralih ke aset berwujud untuk melindungi diri dari risiko inflasi yang terus berlanjut, kekhawatiran atas utang fiskal yang meningkat, serta risiko tarif yang mengganggu dinamika perdagangan normal,” kata Saxo Bank pada Sabtu 11 Januari 2025.
Saxo Bank menambahkan, tren ini juga didukung oleh peningkatan penimbunan emas fisik oleh pedagang China yang khawatir akan potensi depresiasi lebih lanjut pada mata uang Yuan.
"Kekuatan emas setelah laporan pekerjaan yang kuat mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, karena biasanya hal ini menunjukkan dolar yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi, yang menjadi hambatan bagi emas," ujar analis Allegiance Gold, Alex Ebkarian.
Adapun indeks dolar ICE terakhir tercatat naik 0,52 poin menjadi 109,7, setelah sebelumnya sempat menyentuh 109,97 - level tertinggi sejak Oktober 2022.
Sementara imbal hasil obligasi juga melonjak, dengan obligasi AS bertenor dua tahun terakhir tercatat naik 11,4 basis poin menjadi 4,386 persen, sementara obligasi 10 tahun terkerek 7,6 basis poin menjadi 4,764 persen.
BERITA TERKAIT: