Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Optimisme Pasar Meningkat, Harga Minyak Terus Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 06 Januari 2025, 10:22 WIB
Optimisme Pasar Meningkat, Harga Minyak Terus Naik
Ilustrasi/Ist
rmol news logo Harga minyak mentah global mengalami kenaikan signifikan pada awal Januari 2025, didorong oleh sentimen risiko yang lebih tinggi di pasar secara keseluruhan. 

Dikutip dari Bloomberg, Senin 5 Januari 2025, harga minyak mentah Brent diperdagangkan mendekati 77 Dolar AS per barel setelah reli enam hari berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Oktober 2024. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di sekitar 74 Dolar AS per barel. 

Kenaikan harga minyak ini juga dipengaruhi oleh penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, yang mendorong harga melewati rata-rata pergerakan 100 hari dan memicu pembelian algoritmik. 

Namun, prospek harga minyak untuk sisa tahun 2025 masih belum pasti. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga minyak antara lain ekspektasi kelebihan pasokan, kemungkinan peningkatan produksi dari negara-negara non-OPEC+, dan permintaan yang lesu dari importir utama seperti Tiongkok. 

Selain itu, ketidakpastian politik global, termasuk potensi kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, dapat menambah volatilitas pasar energi.

Proyeksi harga minyak untuk tahun 2025 bervariasi. Goldman Sachs memprediksi harga minyak dunia akan bertahan di level rata-rata 76 Dolar per barel pada 2025, didorong oleh surplus minyak mentah yang moderat dan kapasitas cadangan di antara produsen-produsen utama.  

Sementara itu, Bank of America Global Research menurunkan proyeksi harga Brent untuk 2025 menjadi 75 Dolar AS per barel, dengan alasan permintaan global yang lebih lemah, terutama dari Tiongkok, dan peningkatan inventaris minyak. 

Secara keseluruhan, meskipun harga minyak mengalami kenaikan pada awal tahun 2025, prospek harga minyak untuk sisa tahun ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan volatilitas di pasar energi global.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA