Karena itulah, platform
workforce development, Pintar, coba membantu para pelaku UMKM untuk lebih melek digital melalui sejumlah pelatihan atau workshop.
Materi yang disampaikan antara lain strategi pemasaran melalui media sosial, pemanfaatan platform iklan digital, hingga teknik analisis data untuk meningkatkan penjualan. Sesi ini dirancang khusus oleh Pintar agar peserta dapat langsung mengimplementasikan ilmu tersebut dalam bisnis mereka.
Chief Executive Officer (CEO) Pintar, Ray Pulungan, menjelaskan, “Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci keberhasilan UMKM di masa depan. Kami ingin membekali pelaku usaha dengan keterampilan yang relevan untuk mengoptimalkan potensi mereka di dunia digital,” ujar Ray, melalui keterangannnya, Jumat, 1 Januari 2025.
Selain itu, Pintar juga turut memperkenalkan Program Prakerja kepada peserta. Di mana program Prakerja menawarkan berbagai kursus yang dapat membantu pelaku bisnis UMKM dalam mengembangkan usahanya, salah satunya melalui pelatihan digital marketing.
Sebagai mitra resmi dari program Prakerja, Pintar sudah menciptakan lebih dari 300 jenis pelatihan dari berbagai kategori pembelajaran. Mulai dari bahasa asing, teknologi informasi, desain grafis, content creator, digital marketing dan masih banyak lagi. Harapannya, dengan upaya ini, Pintar dapat mendukung misi pemerintah dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Juli 2024, sebanyak 25,5 juta UMKM atau sekitar 40 persen UMKM telah bertransformasi dan masuk ke dalam ekosistem digital. Angka ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya digitalisasi sektor UMKM, meskipun masih terdapat jutaan pelaku usaha yang belum terintegrasi secara digital.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, pada acara Program Level Up UMKM Bersama Menkomdigi mengungkapkan optimismenya pada 2025, UMKM Digital akan meningkat menjadi 50-60 persen. Namun perlu adanya akselerasi dalam proses adopsi teknologi di kalangan UMKM untuk mencapai target tersebut.
“Digitalisasi bukan hanya sebuah opsi, melainkan kebutuhan bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di era modern. Melalui inisiatif ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku usaha memiliki alat yang diperlukan untuk bersaing di pasar digital yang semakin kompetitif,” tutup Ray.
Keterlibatan UMKM dalam ekosistem digital menjadi pilar penting bagi masa depan ekonomi Indonesia. Transformasi digital memungkinkan UMKM memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan beradaptasi dengan dinamika pasar global yang terus berkembang.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat berpartisipasi lebih aktif dalam rantai pasokan global, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
BERITA TERKAIT: