Manajemen GTSI mengatakan, dividen tersebut bakal diberikan pada awal 2025. Namun begitu, Direktur Utama GTSI, Gembong Primawidjaya, mengungkapkan keputusan tersebut masih menunggu persetujuan dari dewan komisaris.
"Kami saat ini sedang menggodok untuk membagikan dividen interim," kata Gembong dalam Public Expose, dikutip Rabu 25 Desember 2024.
Rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) interim yang dibagikan antara 20-30 persen dari laba bersih 2024.
Hingga September, perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Humpuss ini membukukan laba bersih sebesar Rp93 miliar.
Gembong menjelaskan, besaran dividen interim berada pada kisaran 4,5-6 persen atas harga saham saat Pubex digelar pada 19 Desember di mana saat itu harganya Rp33.
Dengan kata lain, perkiraan besaran dividen antara Rp1,5-Rp2 per saham.
Jika semua berjalan baik maka, dividen interim akan sampai ke rekening pemegang saham di minggu ketiga Februari 2025.
Saham GTSI yang saat ini berada dalam papan pemantauan khusus sejak akhir Mei 2024, yang disebabkan karena harga rata-rata saham di bawah Rp51 dengan likuiditas harian kurang dari Rp5 juta dalam tiga bulan terakhir.
Terkait hal tersebut, Gembong memastikan manajemen fokus pada peningkatan kinerja fundamental. Salah satu pembuktian kinerja adalah dengan menebar dividen.
BERITA TERKAIT: