Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Raksasa Minyak Australia Perluas Investasi Gas Alam di AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 12 Desember 2024, 16:34 WIB
Raksasa Minyak Australia Perluas Investasi Gas Alam di AS
Ilustrasi/Offshore-energy
rmol news logo Raksasa minyak dan gas Australia, Woodside Energy Group memperluas investasi gas alam cairnya di Amerika Serikat (AS).

Langkah tersebut dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi kebijakan bahan bakar fosil yang bersahabat di bawah pemerintahan Presiden AS berikutnya, Donald Trump.

“Kami memiliki apa yang saya pikir sebagai peluang pertumbuhan kelas dunia yang menjadikan Woodside sebagai perusahaan yang dinamis di tahun 2030-an dan bahkan hingga tahun 2040,” kata CEO Meg O’Neill, mengacu pada proyek LNG Woodside di negara bagian selatan Louisiana, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Kamis 11 Desember 2024.

Proyek Louisiana, yang terletak di Teluk Meksiko, awalnya dijalankan oleh perusahaan sejenis di AS, Tellurian, dengan nama Driftwood. Setelah Woodside mengakuisisi Tellurian senilai 1,2 miliar Dolar AS pada Oktober 2024, perusahaan tersebut mengambil alih proyek tersebut dan mengubah namanya menjadi Louisiana LNG.

Woodside berencana untuk mengembangkan proyek yang memiliki kapasitas produksi tahunan yang diproyeksikan sebesar 28 juta ton tersebut menjadi basis utama untuk mengekspor LNG dari AS ke berbagai belahan dunia. Tahap pertama proyek tersebut akan menghasilkan kapasitas produksi tahunan sebesar 11 juta ton.

Perusahaan tersebut bermaksud untuk membuat keputusan investasi akhir pada kuartal pertama tahun 2025.

Pada tanggal 5 Desember, perusahaan tersebut menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi dengan raksasa konstruksi AS Bechtel untuk fasilitas pencairan, yang digambarkan oleh O'Neill sebagai "tonggak utama" menuju keputusan investasi akhir.

Menurut laporan media AS, perusahaan-perusahaan Jepang termasuk Tokyo Gas juga dikatakan tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Woodside didirikan pada tahun 1954 dan mulai mengirimkan LNG ke Jepang pada tahun 1989 dari ladang gas di Australia Barat yang masih beroperasi. Pada tahun 2022, perusahaan ini mengakuisisi divisi minyak dan gas dari raksasa sumber daya alam Australia BHP Group, yang telah mengalihkan fokusnya dari bahan bakar fosil tradisional, dan memantapkan dirinya sebagai pemasok LNG global.

Perusahaan ini saat ini tengah melakukan serangkaian investasi strategis di Amerika Utara. Selain Louisiana LNG, perusahaan ini memutuskan untuk menginvestasikan 7,2 miliar Dolar AS dalam proyek minyak di Gulf Coast, Meksiko pada tahun 2023.

Pada bulan September tahun ini, perusahaan ini mengakuisisi proyek amonia biru di Texas seharga 2,4 miliar Dolar AS. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA