Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives anjlok 0,67 persen ke posisi 4.606 Ringgit per ton.
Harga komoditas yang melemah ini terjadi setelah harga CPO meroket hingga 2,36 persen pada perdagangan sebelumnya, Selasa 29 Oktober 2024 menjadi kenaikan tertinggi dalam dua tahun.
Meski demikian, futures CPO diperkirakan akan terus tertekan selama beberapa hari ke depan seiring berakhirnya permintaan musiman sawit dari India, sebagai pembeli terbesar.
Untuk diketahui, dalam sepekan CPO tercatat telah melesat 4,75 persen, sementara dalam sebulan naik hingga 13,95 persen. Sedangkan di sepanjang 2024 ini, harga minyak sawit mentah telah melambung 25,10 persen.
Selain itu, data pengiriman menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia naik 9,7 hingga 10,8 persen dari 1–25 Oktober dibandingkan periode yang sama pada September.
Tren musiman di kuartal IV-2024 juga diperkirakan akan menyebabkan output penjualan yang lebih rendah dalam jangka pendek.
BERITA TERKAIT: