Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung 3,72 Dolar AS atau 5,03 persen menjadi 77,62 Dolar AS per barel.
Dikutip dari
Reuters yang melaporkan dari Houston, Kamis (3/10) waktu setempat atau Jumat pagi (4/10) WIB, minyak mentah patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), melejit 3,61 Dolar AS, atau 5,15 persen menjadi 73,71 Dolar AS per barel.
Ketakutan pasar meningkat atas kemungkinan Israel menargetkan infrastruktur minyak Iran, yang dapat memicu pembalasan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa ia sejauh ini ia terus memantau perkembangan konflik. Ketika ditanya apakah ada rencana AS untuk mendukung Israel dalam memberikan serangan balasan kepada Iran, ia hanya menjawab akan membahasnya bersama para staf.
Iran adalah anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak dengan produksi sekitar 3,2 juta barel per hari atau 3 persen dari produksi global.
Analis Panmure Gordon, Ashley Kelty, mengatakan, ada kekhawatiran pasar bahwa eskalasi tersebut dapat mendorong Iran untuk memblokir Selat Hormuz atau menyerang infrastruktur Arab Saudi, seperti yang dilakukannya pada 2019.
Selat tersebut merupakan titik kemacetan logistik utama yang dilalui seperlima pasokan minyak harian.
BERITA TERKAIT: