Namun, spekulasi tersebut dibantah oleh CEO OpenAI, Sam Altman. Ia mengatakan rencana restrukturisasi perusahaan telah dipertimbangkan oleh dewan selama beberapa bulan sebelumnya.
Berbicara di atas panggung pada konferensi Italian Tech Week di Turin, Kamis (26/9), Altman mengatakan bahwa beberapa hal yang dilaporkan seputar kepergian para eksekutif tidak akurat, dan menambahkan bahwa perubahan personel tersebut tidak terkait dengan restrukturisasi.
"Itu sama sekali tidak benar," katanya kepada penyelenggara acara John Elkann, ketua perusahaan mobil Ferrari dan Stellantis, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (27/9).
"Banyak hal yang saya lihat juga salah total, tetapi kami telah memikirkan hal itu (restrukturisasi), dewan direksi kami telah memikirkannya secara independen selama hampir satu tahun, karena kami sedang memikirkan apa yang diperlukan untuk mencapai tahap berikutnya," ujarnya.
Spekulasi datang setelah kepala bagian teknologi OpenAI, Mira Murati, tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rabu. Dalam beberapa jam, dua eksekutif penelitian senior, Barret Zoph dan Bob McGrew, mengungkapkan bahwa mereka juga akan meninggalkan perusahaan.
Altman memuji para eksekutif yang keluar, dan menambahkan bahwa ia gembira dapat menyederhanakan struktur perusahaan dan bekerja lebih erat dengan staf teknis.
"Saya belum terlalu terlibat dalam bidang teknologi akhir-akhir ini dibandingkan dengan hal-hal lain, karena ada begitu banyak hal yang terjadi, saya bersemangat untuk melakukannya," katanya.
"Semoga saja, ini akan menjadi transisi yang hebat bagi semua pihak yang terlibat, dan OpenAI akan menjadi lebih kuat karenanya, sebagaimana kami juga akan menjadi lebih kuat dalam semua transisi kami," demikian Altman.
Mundurnya tiga eksekutif senior OpenAI dalam waktu hampir bersamaan telah menimbulkan spekulasi bahwa hal itu merupakan bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan. 
BERITA TERKAIT: