Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp5,37 triliun di pasar reguler dalam sepekan.
Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada Jumat yang disebabkan oleh koreksi tajam saham perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu, dengan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun hingga auto rejection bawah (ARB) 19,95 persen, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) jatuh 10,56 persen.
Meski demikian, saham-saham perbankan raksasa tetap menjadi favorit investor asing. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan net buy asing terbesar, mencapai Rp1,5 triliun. Saham BBRI sendiri naik 3,86 persen sepanjang pekan tersebut.
Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan net buy signifikan sebesar Rp1,2 triliun, dengan kenaikan harga saham sebesar 2,86 persen. Saham BBCA bahkan mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Kamis dan Jumat, yaitu Rp10.900 per saham.
Selain itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menarik minat investor asing dengan net buy mencapai Rp561 miliar, seiring dengan kenaikan harga saham sebesar 5,21 persen dalam sepekan.
Di sisi lain, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ikut mencatatkan inflow asing sebesar Rp386,1 miliar, atau naik 2,68 persen dalam periode yang sama.
Tak hanya sektor perbankan, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga menarik inflow asing sebesar Rp488,9 miliar, dengan kenaikan harga saham sebesar 3,28 persen dalam sepekan.
Kenaikan ini didorong oleh sejumlah sentimen positif, termasuk langkah pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia (BI).
Langkah The Fed dan BI yang serentak memangkas suku bunga acuan ini menjadi katalis positif bagi pasar saham. Pekan kemarin, BI memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 17-18 September 2024.
Suku bunga Deposit Facility juga turun menjadi 5,25 persen, sementara suku bunga Lending Facility dipotong menjadi 6,75 persen.
Sementara dalam pekan yang sama, The Fed juga memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen menjadi di kisaran 4,75-5 persen, setelah sempat ditahan selama empat tahun terakhir.
BERITA TERKAIT: