Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Prayudi Syamsuri berharap jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor.
Menurut Prayudi, pihaknya saat ini terus mendorong peningkatan produktivitas kelapa sawit bukan hanya melalui perusahaan, tetapi juga kebun rakyat untuk mengejar target produksi tersebut.
Sampai saat ini, Prayudi mengakui adanya ketimpangan produksi yang signifikan antara perusahaan dan pekebun sipil.
"Kita memiliki tingkat produktivitas yang tinggi juga sampai 2,6 ton per hektar rata-rata, namun kita memiliki perbedaan tingkat perbedaan produktivitas antara industri perusahaan dan pekebun," kata Prayudi, dikutip Sabtu (21/9).
Meski demikian, ua optimistis Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan produksi dari kebun rakyat. Salah satunya melalui penggunaan bibit unggul yang berkualitas dan bersertifikat.
Ia juga menyoroti ketersediaan air dan pupuk, yang masih menjadi tantangan utama bagi Indonesia.
"Kita harus mengetahui apakah tanaman itu diperoleh dari bibit yang unggul, selanjutnya adalah faktor input itu sendiri air dan pupuk. Ini merupakan tantangan bagi kita karena luas sawit kita mencapai 16,38 juta hektar," tuturnya.
BERITA TERKAIT: