Hal ini didorong karena kekhawatiran tentang permintaan minyak di AS dan Tiongkok serta peningkatan pasokan dari Libya.
Dikutip dari
The Business Times, harga minyak berjangka Brent turun 1 sen menjadi 72,69 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen atau 0,1 persen menjadi 69,15 Dolar AS.
Itu adalah penutupan terendah untuk Brent sejak Juni 2023 untuk hari kedua berturut-turut dan penutupan terendah untuk WTI sejak Desember 2023 untuk hari ketiga berturut-turut.
Menurut laporan yang dirilis Energy Information Administration (EIA), cadangan minyak AS turun 6,9 juta barel pada pekan yang berakhir 30 Agustus.
Penurunan yang terjadi lebih tajam dari perkiraan para analis penurunan 1 juta barel.
Dukungan lebih lanjut datang dari diskusi antara OPEC+, tentang penundaan peningkatan produksi yang akan dimulai pada bulan Oktober.
OPEC+ sepakat untuk menunda rencana peningkatan produksi minyak pada Oktober dan November, dan mengatakan pihaknya dapat menghentikan sementara atau membatalkan kenaikan tersebut jika diperlukan.
BERITA TERKAIT: