Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sri Mulyani Pamer Capaian APBN 2023 di Rapur DPR

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 20 Agustus 2024, 14:38 WIB
Sri Mulyani Pamer Capaian APBN 2023 di Rapur DPR
Tangkapan layar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna (Rapur) DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (20/8)/RMOL
rmol news logo Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan capaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama tahun 2023 dalam Rapat Paripurna (Rapur) DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (20/8). 
HUT 79 RI

Dalam pidatonya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa meski dunia mengalami guncangan akibat pandemi Covid-19, Indonesia mampu merespons tantangan tersebut dengan relatif cepat.

“Alhamdulillah Indonesia mampu merespons tantangan itu dan relatif cepat salah satu,” kata Sri Mulyani. 

Dia menekankan bahwa pemerintah telah menjaga stabilitas keuangan dan meningkatkan disiplin fiskal melalui pengendalian defisit dan utang negara. APBN 2023 dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dia juga mengungkapkan bahwa tema kebijakan fiskal tahun ini adalah peningkatan produktivitas untuk ekonomi inklusif. Menurut laporan, kinerja APBN 2023 menunjukkan perbaikan signifikan. 

“Dengan upaya pemerintah dan DPR dan masyarakat Indonesia kinerja APBN 2023 terus membaik. Dengan disiplin fiskal yang terus dijaga,” jelasnya. 

Diungkapkan, keseimbangan primer mencapai angka positif pertama kali sejak 2012, dan laporan keuangan pemerintah menunjukkan surplus operasional. Sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) mencapai nilai terendah sejak 2008, serta transaksi antar entitas mencapai nilai nihil, mencerminkan pengelolaan APBN yang lebih baik.

Sri Mulyani juga menyoroti inflasi yang terkendali pada 2,6 persen year-on-year, lebih rendah dibandingkan negara-negara G20. Defisit fiskal turun menjadi 1,61 persen dari PDB, dan rasio utang pemerintah menurun menjadi 39,2 persen dari PDB setelah sempat meningkat akibat pandemi.

Pemerintah juga mencatat penurunan angka kemiskinan dan peningkatan indeks pembangunan manusia. Meskipun ada tantangan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, Sri Mulyani mengapresiasi dukungan positif dari berbagai fraksi DPR terhadap pencapaian ekonomi Indonesia.

Sri Mulyani menutup pidatonya dengan menyampaikan terima kasih atas dukungan terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82 persen, meskipun belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi.

“Kondisi perekonomian pemulihan pandemi merupakan tantangan namun pemulihan jelas terlihat,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA