Direktur Utama PLN, Darmawan berujar, kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam mendukung peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan.
"Kebijakan transisi energi ke energi terbarukan sedang berjalan dan akan diumumkan pada COP29 di Azerbaijan dengan 75 persen kapasitas tambahan dari energi terbarukan," kata Darmawan dalam keterangannya, Kamis (15/8).
Darmawan berujar, kebutuhan investasi yang besar tidak akan dilakukan PLN sendirian. Apalagi, hal ini menjadi tantangan global yang memerlukan solusi dan kolaborasi global.
Penandatanganan kerja sama ini juga menjadi bukti bahwa komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini menjadi bersatu.
"Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik dibanding generasi kita. Semuanya itu dimulai melalui kolaborasi yang luar biasa ini," tuturnya.
Nantinya, PLTS Terapung Saguling berkapasitas 92 Mega Watt peak (MWp) berpotensi menurunkan emisi karbon sebesar 120 ribu ton per tahun. PLN Indonesia Power, Subholding PT PLN (Persero) akan menguasai saham senilai 51 persen dan sisanya akan dimiliki oleh ACWA Power.
"Kami sangat mengapresiasi ACWA Power atas penandatanganan ini. Ini hanya permulaan dan merupakan simbol pembuka peluang kerja sama yang jauh lebih besar antara Arab Saudi dan Indonesia," lanjut Darmawan.
Sementara itu, Chief Executive Office ACWA Power, Marco Arcelli memandang Indonesia sebagai negara dengan potensi energi hijau melimpah. ACWA Power pun siap bekerja sama dengan PLN untuk mengembangkan energi hijau di Indonesia.
"Bentang laut Indonesia yang luas dan cahaya matahari yang melimpah menghadirkan potensi besar bagi proyek ini. Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami, PLN, untuk berkontribusi pada visi negara dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan," jelas Marco.
BERITA TERKAIT: