Emiten dengan kode saham DOSS ini resmi mencatatkan saham perdananya dan menjadi perusahaan tercatat ke-33 di BEI pada 2024.
DOSS melepas sebanyak-banyaknya 450 juta lembar saham baru atau 26,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp135 per lembar.
Pada perdagangan perdananya, DOSS melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Hingga pukul 09:40 WIB, saham DOSS terbang 34,81 persen atau 47 poin ke level Rp 182 per saham.
Melansir prospektus penawaran umumnya, sekitar 27,4 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal seperti biaya sewa gerai, pengembangan gerai baru dan biaya ekspansi gerai lama mulai 2024 dan 2025.
Lalu, sekitar 72,6 persen bakal dipakai untuk modal kerja, dalam rangka mendukung kegiatan utama dan operasional DOSS, termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, distribusi serta beban operasional lainnya.
CEO & Founder PT Global Sukses Digital Tbk. Tahir Matulatan menyampaikan, prospek industri retail kamera di Indonesia adalah salah satu pasar terbesar dan paling dinamis di Asia Tenggara, sehingga menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi sektor retail.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan pasar modal, DOSS akan semakin kuat dalam mengembangkan ekosistem fotografi dan videografi di Indonesia," katanya.
BERITA TERKAIT: