Lemahnya daya beli konsumen saat ini membuat BOJ kesulitan untuk menentukan keputusan menjelang pertemuan kebijakan pada pekan depan.
Pihak berwenang di BOJ berpandangan akan melewatkan kenaikan suku bunga pada Juli, untuk memberikan lebih banyak waktu dan memeriksa data yang masuk guna memastikan apakah belanja konsumen akan meningkat seperti yang diharapkan.
"Beberapa dari mereka berpendapat BOJ harus menghindari kesan terlalu hawkish," kata para pejabat, dikutip dari
The Business Times, Jumat (26/5).
Pada saat yang sama, pejabat lain terbuka untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli mengingat inflasi secara umum masih sejalan dengan perkiraan, menurut sumber.
Mereka menilai kisaran suku bunga kebijakan BOJ sebesar 0-0,1 persen sangat rendah dan melihat adanya risiko hilangnya peluang untuk menaikkan suku bunga mengingat banyaknya ketidakpastian di masa depan, kata sumber tersebut.
Para pejabat kemungkinan menunggu hingga menit terakhir untuk menyelesaikan keputusan mereka setelah memeriksa data terbaru mengenai pasar dan kondisi ekonomi pada pertemuan yang berakhir pada 31 Juli.
"Bank sentral juga akan mengumumkan rencananya untuk mengurangi pembelian obligasi. Bank sentral tidak bermaksud membuat kejutan besar apapun," kata sumber tersebut.
BERITA TERKAIT: