Manajemen ROTI mengumumkan bahwa perolehan laba bersih tersebut tumbuh 22 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp118,75 miliar.
Pertumbuhan laba bersih ROTI ditopang oleh kinerja penjualan yang mencapai Rp1,92 triliun, tumbuh 5,46 persen yoy yang tercatat sebesar Rp1,82 triliun.
Dalam keterangan yang dikutip Selasa (23/7), disebutkan bahwa penjualan kepada distributor terbanyak ialah PT Indomarco Prismatama, entitas Grup Salim pengelola gerai Indomaret, dengan penjualan Rp713,4 miliar atau 37,09 persen dari total penjualan ROTI.
Penjualan dari wilayah Indonesia Tengah menjadi kontributor terbesar ROTI pada 1H 2024, dengan angka penjualan tercatat sebesar Rp1,01 triliun. Sementara itu penjualan di wilayah Barat dan Timur mencapai Rp909 miliar, tumbuh 12,2 persen yoy.
Berdasarkan jenis produk, roti tawar masih menjadi motor penjualan ROTI yakni sebesar Rp1,28 triliun.
Selanjutnya, ada roti manis sebesar Rp800,28 miliar, disusul kue sebesar Rp166,58 miliar dan lainnya senilai Rp32,76 miliar.
Setelah dikurangi retur penjualan dan rabat, total penjualan ROTI pada semester I/2024 tercatat sebesar Rp1,92 triliun.
Emiten produsen Sari Roti, yang juga entitas Salim Group ini juga membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp884,77 miliar, naik 2,23 persen.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba bersih sebesar Rp145 miliar pada semester pertama I-2024. 
BERITA TERKAIT: