Alokasi itu sekitar 67,4 persen dari koleksi bersih dana IPO sebesar Rp363,93 miliar. Sehingga sisa dana IPO yang belum terserap adalah Rp118,29 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (16/7) disebutkan bahwa aisa dana IPO tersebut lalu ditempatkan dalam bentuk giro di Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BCA (BBCA). Tidak dirinci berapa bagian Bank BCA dan Bank Mandiri, selain tingkat bunga/bagi hasil adalah 4 persen.
Emiten asuhan Prajogo Pangestu itu meraup dana kotor IPO sejumlah Rp371,80 miliar pada awal Maret lalu. Dana itu dipotong untuk biaya penawaran umum Rp7,86 miliar.
Fee penawaran umum meliputi biaya jasa penjaminan, management fee, selling fee, biaya jasa profesi penunjang pasar modal, biaya jasa lembaga penunjang pasar modal, dan financial advisory fee, dan biaya lain-lain Rp1,02 miliar.
BERITA TERKAIT: