Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (11/6).
Dalam pernyataannya, Amran mengatakan bahwa sumber dana itu berasal dari anggaran seminar hingga perjalanan dinas yang dianggap kurang penting.
"Yang dulunya diperuntukkan untuk bangunan, diperuntukkan untuk sebagian perjalanan dinas, acara seminar, kemudian biaya tak penting, kami cabut," kata Amran, dikutip Rabu (12/6).
Selain itu membeli pompa, dana tersebut, kata Amran juga akan digunakan untuk membiayai pembelian benih serta alat pertanian untuk para petani jagung dan beras.
"Kami refocusing (alihkan) kemudian kami belikan benih, pompa, alat mesin pertanian untuk petani," sambungnya.
Dikatakan Amran, saat ini pihaknya sudah menyiapkan sekitar 25 ribu unit pompa, namun unit tersebut baru 70 persen dari target yang sudah terpasang.
Adapun daerah yang bakal menjadi fokus pengadaan pompa untuk 30 persen sisanya. lanjut Amran yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi beliau (Presiden Jokowi) perintahkan segera, selesaikan yang 30 persen sebelum Agustus. Semoga bisa selesai," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: