Menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, Indonesia memiliki banyak orang pintar yang potensial untuk menggantikan posisi Sri Mulyani, namun sayangnya kebanyakan dari mereka tidak aktif secara politik.
“Harusnya banyak orang pinter di Indonesia. Tapi orang pinter tersebut biasanya diam, karena tidak ada di lingkaran politik, sehingga (namanya) tidak muncul,” kata Anthony kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/5).
Anthony mengatakan sosok tersebut bisa diisi oleh orang yang mumpuni, seperti profesor di sejumlah universitas yang tersebar di Indonesia.
“Banyak profesor di perguruan tinggi khususnya negeri, mereka dapat dijaring oleh kementerian pendidikan. Dari situ dapat dipilih sesuai kompetensi yang diharapkan,” sambungnya.
Namun, Anthony juga mengakui bahwa proses pemilihan menteri seringkali bersifat politis, sehingga sulit bagi tokoh akademisi untuk mendapatkan perhatian dalam pembentukan kabinet.
Pada Oktober mendatang, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa jabatannya, dan akan digantikan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam rencana penyusunan kabinet itu, muncul nama-nama yang disinyalir berpotensi menjadi Menkeu dalam kabinet Prabowo, di antaranya yaitu Chatib Basri, Budi Gunadi Sadikin, dan Perry Warjiyo.
BERITA TERKAIT: