Mata uang rupiah itu menguat 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya di tengah meredanya konflik di Timur Tengah.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan rupiah hari ini ditopang oleh pelemahan dolar AS, akibat konflik geopolitik di Timteng yang sedikit mereda.
"Rupiah menguat di tengah sentimen risk on di pasar dan koreksi pada dolar AS oleh meredanya situasi geopolitik di Timteng,"kata Lukman.
Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang lainnya di kawasan Asia juga terpantau menguat. Seperti yen Jepang yang menguat 0,01 persen, baht Thailand yang naik 0,02 persen, peso Filipina 0,08 persen, dan won Korea Selatan yang menguat 0,08 persen.
Sementara mata uang yuan China melemah 0,04 persen, dolar Singapura 0,04 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
BERITA TERKAIT: