Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengatakan bahwa perkiraan perputaran uang itu didasarkan pada jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 193,6 juta orang.
Dalam hitungannya, apabila jumlah per keluarga dirata-ratakan 4 orang maka jumlah pemudik setara dengan 48,4 juta keluarga.
“Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3.250.000, maka perputaran uang selama Idul Fitri 1445 H tahun ini diperkirakan mencapai 157,3 triliun. Jumlah tersebut masih berpotensi naik,” katanya, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/03).
Dalam pemaparannya, perputaran uang tersebut akan menyebar ke berbagai sektor usaha, seperti ritel, fashion, makanan dan minuman, hotel, taman hiburan, BBM, hingga transportasi.
“Perputaran uang ini akan menyebar di seluruh pelosok tanah air,terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk,” jelasnya.
Sisanya, kata dia, akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.
Menurut Sarman, dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga, sehingga dapat membantu menggerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024.
Hal tersebut, kata Sarman akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan di angka 5 persen ke atas.
Untuk itu, pihak Kadin itu berharap agar Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik, dan mengimbau para pengusaha di daerah tujuan agar tidak menaikkan harga yang terlalu tinggi, yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.
BERITA TERKAIT: