Ketersediaan kursi tersebut mencakup rute domestik dan internasional untuk periode lebaran yaitu 3 April (H-7) hingga 21 April (H+11).
Jumlah kursi yang disediakan tahun ini naik 18 persen dibandingkan kursi yang disediakan tahun lalu sekitar 1,2 juta kursi untuk mengatasi lonjakan pemudik di tahun ini.
Kapasitas yang ditingkatkan Garuda adalah pengerahan pesawat berbadan lebar dan penambahan sekitar 27.500 kursi yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Citilink, anak perusahaannya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan bahwa dari total 1,4 juta kursi, Garuda Indonesia menyediakan 706.706 kursi, sementara Citilink menyediakan 710.660 kursi.
"Tidak dapat dipungkiri momentum Lebaran tidak hanya menjadi momentum penting bagi kami untuk turut berkontribusi dalam menjembatani kebutuhan layanan penerbangan yang aman dan nyaman, namun juga untuk mengoptimalkan geliat pertumbuhan penumpang pada periode ini", katanya dalam keterangan resmi, Rabu (13/3).
Selama periode puncak arus mudik dan balik, fokus Garuda Indonesia Group akan mengutamakan destinasi populer di dalam negeri seperti Padang, Solo, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Selain itu, perusahaan tersebut juga akan mengoperasikan sekitar 170 penerbangan tambahan, dengan Citilink menambah sekitar 16 penerbangan tambahan, guna mendukung optimalisasi kapasitas penerbangan.
Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 6 April, sementara puncak arus balik diproyeksikan pada tanggal 13 April. Irfan memproyeksikan bahwa permintaan layanan penerbangan pada periode tersebut akan terus meningkat.
Apalagi, Kementerian Perhubungan dalam surveinya memprediksi lebih dari 193 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada tahun ini.
"Kami turut memproyeksikan jumlah permintaan kebutuhan layanan penerbangan akan terus berkembang sejalan dengan tren perjalanan masyarakat mendekati hari raya mendatang," pungkas Irfan.
BERITA TERKAIT: