Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Telur Melonjak, Bapanas Pastikan Kembali Normal Seiring Panen Jagung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 09 Maret 2024, 09:44 WIB
Harga Telur Melonjak, Bapanas Pastikan Kembali Normal Seiring Panen Jagung
Telur/RMOL
rmol news logo Harga telur yang melonjak di pasaran membuat resah masyarakat.

Dilihat dari panel harga Bapanas hari ini, Sabtu (9/3) harga rata-rata telur nasional Rp 31.840 per kg, naik 1,2 persen atau Rp380.

Di sejumlah pasar wilayah sekitar Jakarta, harga telur tercatat beragam mencapai Rp 30.000 - Rp 32.000 per kilogram (kg), di Jawa Barat 32.480 dan di Maluku Rp 42.070

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan.

"Harga telur dipengaruhi harga jagung pakan. Sebelumnya harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga akan meningkatkan Harga Pokok Produksi (HPP)," ujar Arief, dalam keterangannya pada Jumat (8/3)..

Pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak.

“Waktu itu harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan,” kata Arief.

Arief meyakini bahwa harga telur akan segera beranjak turun karena harga jagung pakan juga sudah mulai turun seiring panen jagung di bulan Maret 2024 ini.

Hingga Rabu (6/3), Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP, telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Arief juga membantah isu yang menyebut harga telur itu naik karena adanya program bantuan pangan telur.

"Saya jelaskan bantuan pangan dari Bapanas bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai,” kata Arief.

Sebagai kontinuitas implementasi program sejak tahun lalu, bantuan pangan penanganan stunting akan disalurkan kembali kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) menggunakan basis data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Untuk persiapan bulan puasa, beberapa waktu lalu, Bapanas telah menggelar Rakornas HBKN dengan semua stakeholder se-Indonesia. Kesimpulannya adalah stok pangan dalam kondisi aman, khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA