Dalam kunjungannya ke pameran energi, teknologi Solar PV, Energy Storage, Perlampuan, dan Smart Home terbesar se-Asia Tenggara pada Rabu (6/3) itu, Nyoman mengatakan bahwa pameran tersebut memberikan pandangan dan insight positif tentang potensi energi dan teknologi di Indonesia.
“Pameran kali ini sangat bagus ya, memberikan pandangan dan insight dari para pengusaha bahwa potensi energi dan teknologi sangat besar,” kata Nyoman, saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut Nyoman, saat ini Indonesia membutuhkan transformasi digital sehingga kolaborasi antar pemangku kepentingan, para pengusaha di bidang tersebut, dan investor sangat dibutuhkan.
Untuk itu, ia berharap agar kegiatan seperti pameran ini dapat mendorong kolaborasi dan investasi di Indonesia, sehingga negara ini tidak lagi hanya menjadi pengguna, melainkan juga dapat menjadi pemain utama dalam sektor energi dan teknologi di kancah global.
“Harapannya kegiatan seperti ini akan mendorong kolaborasi, investasi di Indonesia. Sudah saatnya Indonesia ikut menjadi pemain, jangan hanya pengguna,” sambungnya.
Adapun pameran yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh lebih dari 800 peserta dari puluhan negara, termasuk PT Apollo Solar Indonesia, Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), hingga perusahaan terkemuka secara global di antaranya PLN Nusantara Power, Huayao PV, Atelier Solar, Gotion, Apollo Solar Indonesia, JJ-Lapp, Solis, dan Hexing Livoltek, dengan target dihadiri lebih dari 25 ribu pengunjung.
BERITA TERKAIT: