Permintaan itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, saat bertemu Director ILO for Indonesia and Timor Leste, Simrin Singh, di Kantor Kemnaker Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Program pekerjaan layak merupakan sarana utama bagi ILO untuk mempromosikan kerja layak sebagai komponen kunci dari strategi pembangunan nasional,” kata Menaker Ida Fauziyah, seperti dikutip dari Biro Humas Kemnaker, Minggu (3/3).
Selain membahas kerja layak sebagai strategi Pembangunan nasional, Menaker Ida menginginkan ILO membantu koordinasi antar Kementerian Lembaga (K/L) serta pemangku kepentingan dalam menerapkan Konvensi ILO, khususnya terkait Maritime Labour Convention.
“Kami membutuhkan peran ILO dalam memfasilitasi koordinasi para pemangku kepentingan untuk merespon harmonisasi regulasi dan implementasi kerja layak di sektor maritim,” katanya.
Ida juga mengharapkan, ke depannya ILO dapat menjadi mitra potensial tripartit Indonesia dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kepatuhan kelompok pengusaha dan pekerja, sehingga meminimalisir kasus-kasus ketenagakerjaan yang mungkin saja timbul.
Ia juga mendesak ILO merespon secara cepat semua isu-isu ketenagakerjaan yang sedang berkembang dan menjadi tren global.
“Semoga kita dapat bertukar informasi mengenai kerja sama antara ILO dan Indonesia di bidang ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: