Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu upaya memperkuat komitmennya dalam memberikan layanan bisnis terbaik.
Selain itu, kolaborasi ini juga untuk mendorong integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik guna mendukung pertumbuhan perdagangan dan ekonomi di kawasan sekitar.
“Sinergi dan kolaborasi ini sangat menarik, karena hal ini merupakan kelanjutan dari program Pelindo Group bersama FKSSL untuk menyempurnakan
value chain,” ujar Joko dalam keterangannya, Rabu (24/1).
Menurut dia, konsep itu sudah bersama-sama dikembangkan pada sisi terminal seperti kerja sama pemanfaatan dan pengoperasian Terminal Teluk Lamong di Surabaya serta Terminal Curah Kering di Belawan.
“Dan sekarang yang akan kita kembangkan adalah ekosistem
from port to integrated warehouse,” terangnya.
SPSL group sendiri saat ini telah melaksanakan kegiatan logistik penuh antara lain jasa
contract logistic, supply chain orchestration, project logistic, transportation & logistic services for industrial estate yang berlokasi di beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Lampung, Semarang, Surabaya dan Medan.
“Kerja sama antara SPSL dan FKSSL ini diharapkan dapat mendukung percepatan layanan logistik yang terintegrasi, dan terciptanya efisiensi rantai pasok produk-produk nasional, sehingga secara bertahap dapat menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pertumbuhan perdagangan maupun perekonomian nasional,” beber Joko.
Sementara itu, Presiden Direktur FKSSL Bong Welly Swandana menyambut baik rencana kerja sama ini.
Pihaknya juga berharap kolaborasi ini berjalan dengan baik dan segera beroperasi yang dimulai dari Teluk Lamong dengan PT Multi Terminal Indonesia/MTI Multi SCM (Anak Perusahaan SPSL) dan di Belawan dengan PT Prima Indonesia Logistik/PIL (Anak Perusahaan SPSL).
“
Value proposition yang akan kita hadirkan dalam kolaborasi ini adalah tidak terdapat lagi cara-cara konvensional namun berbasis digital, dan kita juga berharap tidak mematikan lokal transportasi yang ada, namun akan kita ikutsertakan ke dalam ekosistem,” kata Bong Welly.
“Dengan sistem ini kita dapat mengontrol kegiatan operasional dan melakukan plotting dengan
tools yang ada, dan itu merupakan
value chain mulai dari Port sampai distribusi sehingga diharapkan dapat membantu
logistics cost bagi
cargo owner, truck owner dan kita juga,” tambahnya.
Sinergi dan kolaborasi ini merupakan langkah awal bagi kedua perusahaan untuk meningkatkan layanan yang lebih efisien, cepat, aman, dan terintegrasi dengan Service Level Agreement (SLA) yang dibutuhkan oleh pelanggan.
“Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membuka banyak peluang, pengembangan, serta potensi kerjasama pada program lainnya dalam jangka panjang,” tukasnya.
BERITA TERKAIT: